Titrasi Asam dan Basa

TITRASI ASAM BASA

Pengertian Titrasi Asam Basa

Salah satu penerapan reaksi netralisasi adalah titrasi. Titrasi adalah prosedur yang bertujuan untuk menentukan banyaknya suatu larutan dengan konsentrasi yang telah diketahui agar tepat habis bereaksi sejumlah larutan yanng dianalisis (ingin diketahui kadarnya). Titrasi yang mengacu pada jumlah volume larutan dikenal dengan istilah titrasi volumetrik. Pengukuran volume diusahakan setepat mungkin dengan menggunakan alat alat standar, misalnya buret, pipet gondok, dan volume volumetrik.

http://i1.wp.com/kimiadasar.com/wp-content/uploads/2015/11/peralatan-titrasi.jpg

peralatan titrasi

Titrasi yang melibatkan reaksi antara asam dengan basa dikenal dengan istilah titrasi asam basa atau asidi alkalimetri. Secara teknis, titrasi dilakukan dengan cara mereaksikan sedikit demi sedikit atau tetes demi tetes basa melalui buret ke dalam larutan asam dengan volume tertentu yang terletak dalam labu erlenmeyer sampai keduanya tepat habis bereaksi, ditandai dengan berubahnya indikator.

Tepat pada saat warna indikator berubah, penambahan (titrasi) dihentikan dengan volumenya dicatat sebagai volume titik akhir titrasi. Larutan basa yang diletakkan dalam buret disebut dengan larutan penitrasi. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang mempunyai trayek perubahan warna pada pH sekitar 7, sebab pada saat asam kuat dan basa kuat telah tepat habis bereaksi, pada saat itu pH larutan akan sama dengan 7.

Perubahan warna indikator yang menandai tepat bereaksinya kedua larutan tidak selamanya tepat seperti perhitungan secara teoritis. Volume larutan penitrasi yang diperoleh melalui perhitungan secara teoritis disebut dengan volume titik ekivalen. Perbedaan volume titik akhir titrasi dengan titik ekivalen disebut dengan kesalahan titrasi. Besar kecilnya kesalahan titrasi ditentukan oleh pemilihan indikator. Jika indikatornya semakin tepat, kesalahan titrasinya kecil.